Malam teman semua saya ingin berbagi kiriman dari salah satu blog.
Pada
zaman modern ini, angka 13 masih dipercaya sebagai angka "sial".
Percayakah anda? Percaya atau tidak percaya, pada kenyataannya di
Jakarta, gedung - gedung bertingkat seperti apartemen, mall atau gedung
perkantoran yang baru dibangun pada tahun ini sudah menghilangkan angka
13 pada gedung mereka. Hal itu terlihat dari angka lantai pada elevator
(lift). Di dalam lift, dari angka 12 langsung lompat ke angka 15.
Ada
apa dengan angka 13 itu? Mengapa semua orang begitu menghindarinya?
Apakah hanya sebuah mitos? Mari kita simak sampai habis!!
Angka
13 sekarang ini memang sering diartikan sebagai angka sial, angka yang
berhubungan dengan dunia mistik, dan juga penyembahan terhadap Lucifer.
Angka 13 ini terdapat di berbagai benda di sekeliling kita, mulai dari
rumus Barcode yang tertera di setiap produk keluaran pabrik, lambang
negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri
yang
biasanya
terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti
halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo
mikocok, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan
multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga
bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan
13 batu mulia.
Angka ini juga disimbolkan sebagai Yesus dengan 12
muridnya, Dinasti Rotschild dengan 12 Dinasti Yahudi Dunia lainnya yang
berkumpul di Bavaria pada tahun 1773 (pendirian Illuminaty dengan Adam
Weishaupt sebagai Grandmaster), dan sebagainya.
Sejak lama angka 13
dipercaya sebagai angka yang membawa kesialan, sebab itu angka ini tidak
digunakan sebagai nomor kamar di hotel-hotel besar, nomor tempat duduk
di pesawat, nomor lantai di gedung-gedung pencakar langit dan lainnya.
Dan orang-orang yang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap angka
13 disebut sebagai Triskaidekaphobia.
Paul Hoffman, di dalam
Smithsonian Magazine (Febr, 1987), menyatakan jika fobia terhadap angka
13 ini telah menelan biaya satu miliar dollar AS pertahun karena fobia
itu telah menyebabkan orang mangkir dan membatalkan keberangkatan kereta
dan pesawat terbang, serta mengurangi aktivitas perdagangan di setiap
tangal 13 setiap bulannya.
Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan
Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini
sehingga selalu menghindari makan malam dengan 13 orang.
Di dalam
kekristenan, angka 13 ini mengingakan mereka akan episode perjamuan
terakhir, di mana murid yang ke-13 berkhianat terhadap Yesus. Angka 13
jika bersamaan waktunya dengan hari Jum’at (hari yang oleh orang Kristen
dipercaya sebagai hari kematian Yesus) dianggap sial dua kali lipat
(Fiday 13).
Mengapa “Konspirasi” sangat doyan menggunakan angka
13 di dalam simbol-simbol mereka? Annemarie Schimmel di dalam The
Mystery of Numbers (1993) mengutip simbolog Ernst Boklen yang melakukan
penelitian mendalam terhadap kepercayaan angka 13. Buku Boklen ini
diterbitkan pada tahun 1913! Menurut Boklen, kelompok-kelompok gnostik
dibentuk dengan format 12+1 (13). Schimmel sendiri berkeyakinan jika
kepercayaan ini berasal dari kepercayaan mistis di zaman Babilonia,
bahkan lebih tua dari era tersebut.
Dalam kepercayaan Kabbalah, angka 13 menempati posisi suci, sebab itu banyak digunakan dalam berbagai simbol dan arsitektural.
Lantas
mengapa angka 13 juga Templar dibasmi (Jumat, 13 Oktober 1703). Hal ini
bisa jadi sebuah cemoohan terhadap keyakinan Templar yang dilakukan
oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Perancis
terhadap angka 13.
Bagi seorang Muslim, tentu kita tidak boleh
meyakini angka-angka karena hal tersebut bisa menjurus kepada
kemusyrikan. Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa
kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos
yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah
merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan
Penyihir tertinggi rezim Firaun yang kemudian diteruskan oleh para
penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya?terlebih oleh
kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan
politis?dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di
kalangan selebritis dunia.
Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan
kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis
Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya
hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga
dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi),
sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.
Bukan Indonesia saja, Amerika dan China pun seakan percaya dengan kesialan dari "13"..
Menurut
mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung
berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan
666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu
menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu
jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen,
King).
Lihatlah bendera Amerika Serikat, lalu hitung jumlah strip merah dan putihnya. 13?
Ya, 13.
Menurut
sumber resmi pemerintah USA, jumlah 13 ini melambangkan jumlah koloni
Inggris di wilayah Amerika Serikat pada abad 18. Lalu, kenapa Inggris
harus membuat koloni sejumlah 13? Tidak ada yang tahu.
Sekarang perhatikan lambang negara Amerika Serikat di bagian depan :
* 13 bintang di atas kepala Elang yang membentuk lambang Bintang David
* 13 perisai atau tameng
* 13 daun zaitun
* 13 anak panah dan bulu anak panah
* 13 huruf yang membentuk kalimat “E Pluribus Unum”
* 13 x 9 titik yang melingkari bintang David di atas Elang.
Yang
jelas, angka 13 adalah angka Sacred Number milik kaum Kabbalah. Angka
keramat, angka yang disucikan, angka yang dikorbankan. Kenapa ada
istilah “Friday the 13th”? Tak lain dan tak bukan adalah karena pada
hari Jumat itu, 13 Oktober 1703, terjadi pembasmian Ksatria Templar oleh
Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Perancis karena
dianggap sesat dari Kristen..
Angka 13 ini ternyata hingga kini masih
dipercaya sebagai angka keramat. lambang negara Amerika Serikat, jumlah
kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang biasanya terpahat dan
disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen
Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo mikocok, simbolisasi
logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga
pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada
di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia.
China menanggapi angka "13"
Hampir
sama dengan kebudayaan Barat, kebudayaan Cina juga mengganggap bahwa
angka 13 itu adalah angka pembawa sial. "Kalau angka 1 dan 3 (13)
dijumlahkan hasilnya 4. Dalam bahasa Cina angka 4 bila diucapkan dengan
intonasi yang berbeda bisa memberikan 2 makna yaitu empat dan mati,"
ujar Kang Hong Kian, yang sering menjadi konsultan di berbagai bidang
usaha. Tapi kemudian dia berkata lagi bahwa ihwal buruk yang konon
ditimbulkan oleh angka 4 atau deretan angka yang mengandung angka
tersebut bisa jadi karena orang senang mencocok-cocokkan saja.
Itu
sebabnya, ia merasa orang tak perlu takut dengan angka. "Kalau dikutak
katik, semua angka berarti sial. Taruhlah angka 0 yang meski bentuknya
tidak terputus tapi dianggap tak punya nilai, kosong. Angka 1 bentuknya
kurus, angka 2 seperti bebek, jalannya lambat, angka 3 tertawa berarti
banyak membuang, 4 mati, terus saja jelek seperti itu," ungkapnya.
Ditambah masyarakat sering menyebutkan angka dalam saat perasaan mereka
kurang baik seperti 'Celaka 12' atau 'Pusing 7 Keliling,' maka orang pun
terlanjur percaya bahwa angka tersebut mengandung arti buruk bagi kita.
Padahal belum tentu lho.
Sumber : angkatigabelas.blogspot.com
No comments:
Post a Comment