Translate

Sunday, October 14, 2012

Mengungkap Misteri angka kesialan (13)

 Malam teman semua saya ingin berbagi kiriman dari salah satu blog.


Pada zaman modern ini, angka 13 masih dipercaya sebagai angka "sial". Percayakah anda? Percaya atau tidak percaya, pada kenyataannya di Jakarta, gedung - gedung bertingkat seperti apartemen, mall atau gedung perkantoran yang baru dibangun pada tahun ini sudah menghilangkan angka 13 pada gedung mereka. Hal itu terlihat dari angka lantai pada elevator (lift). Di dalam lift, dari angka 12 langsung lompat ke angka 15.

Ada apa dengan angka 13 itu? Mengapa semua orang begitu menghindarinya? Apakah hanya sebuah mitos? Mari kita simak sampai habis!!

Angka 13 sekarang ini memang sering diartikan sebagai angka sial, angka yang berhubungan dengan dunia mistik, dan juga penyembahan terhadap Lucifer. Angka 13 ini terdapat di berbagai benda di sekeliling kita, mulai dari rumus Barcode yang tertera di setiap produk keluaran pabrik, lambang negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang
biasanya terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo mikocok, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia.
Angka ini juga disimbolkan sebagai Yesus dengan 12 muridnya, Dinasti Rotschild dengan 12 Dinasti Yahudi Dunia lainnya yang berkumpul di Bavaria pada tahun 1773 (pendirian Illuminaty dengan Adam Weishaupt sebagai Grandmaster), dan sebagainya.
Sejak lama angka 13 dipercaya sebagai angka yang membawa kesialan, sebab itu angka ini tidak digunakan sebagai nomor kamar di hotel-hotel besar, nomor tempat duduk di pesawat, nomor lantai di gedung-gedung pencakar langit dan lainnya. Dan orang-orang yang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap angka 13 disebut sebagai Triskaidekaphobia.
Paul Hoffman, di dalam Smithsonian Magazine (Febr, 1987), menyatakan jika fobia terhadap angka 13 ini telah menelan biaya satu miliar dollar AS pertahun karena fobia itu telah menyebabkan orang mangkir dan membatalkan keberangkatan kereta dan pesawat terbang, serta mengurangi aktivitas perdagangan di setiap tangal 13 setiap bulannya.

Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini sehingga selalu menghindari makan malam dengan 13 orang.
Di dalam kekristenan, angka 13 ini mengingakan mereka akan episode perjamuan terakhir, di mana murid yang ke-13 berkhianat terhadap Yesus. Angka 13 jika bersamaan waktunya dengan hari Jum’at (hari yang oleh orang Kristen dipercaya sebagai hari kematian Yesus) dianggap sial dua kali lipat (Fiday 13).

Mengapa “Konspirasi” sangat doyan menggunakan angka 13 di dalam simbol-simbol mereka? Annemarie Schimmel di dalam The Mystery of Numbers (1993) mengutip simbolog Ernst Boklen yang melakukan penelitian mendalam terhadap kepercayaan angka 13. Buku Boklen ini diterbitkan pada tahun 1913! Menurut Boklen, kelompok-kelompok gnostik dibentuk dengan format 12+1 (13). Schimmel sendiri berkeyakinan jika kepercayaan ini berasal dari kepercayaan mistis di zaman Babilonia, bahkan lebih tua dari era tersebut.
Dalam kepercayaan Kabbalah, angka 13 menempati posisi suci, sebab itu banyak digunakan dalam berbagai simbol dan arsitektural.
Lantas mengapa angka 13 juga Templar dibasmi (Jumat, 13 Oktober 1703). Hal ini bisa jadi sebuah cemoohan terhadap keyakinan Templar yang dilakukan oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Perancis terhadap angka 13.
Bagi seorang Muslim, tentu kita tidak boleh meyakini angka-angka karena hal tersebut bisa menjurus kepada kemusyrikan. Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Firaun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya?terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis?dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.

Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.




Bukan Indonesia saja, Amerika dan China pun seakan percaya dengan kesialan dari "13"..


Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).
Lihatlah bendera Amerika Serikat, lalu hitung jumlah strip merah dan putihnya. 13?

Ya, 13.

Menurut sumber resmi pemerintah USA, jumlah 13 ini melambangkan jumlah koloni Inggris di wilayah Amerika Serikat pada abad 18. Lalu, kenapa Inggris harus membuat koloni sejumlah 13? Tidak ada yang tahu.

Sekarang perhatikan lambang negara Amerika Serikat di bagian depan :

* 13 bintang di atas kepala Elang yang membentuk lambang Bintang David
* 13 perisai atau tameng
* 13 daun zaitun
* 13 anak panah dan bulu anak panah
* 13 huruf yang membentuk kalimat “E Pluribus Unum”
* 13 x 9 titik yang melingkari bintang David di atas Elang.

Yang jelas, angka 13 adalah angka Sacred Number milik kaum Kabbalah. Angka keramat, angka yang disucikan, angka yang dikorbankan. Kenapa ada istilah “Friday the 13th”? Tak lain dan tak bukan adalah karena pada hari Jumat itu, 13 Oktober 1703, terjadi pembasmian Ksatria Templar oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Perancis karena dianggap sesat dari Kristen..
Angka 13 ini ternyata hingga kini masih dipercaya sebagai angka keramat. lambang negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang biasanya terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo mikocok, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia.


China menanggapi angka "13"
Hampir sama dengan kebudayaan Barat, kebudayaan Cina juga mengganggap bahwa angka 13 itu adalah angka pembawa sial. "Kalau angka 1 dan 3 (13) dijumlahkan hasilnya 4. Dalam bahasa Cina angka 4 bila diucapkan dengan intonasi yang berbeda bisa memberikan 2 makna yaitu empat dan mati," ujar Kang Hong Kian, yang sering menjadi konsultan di berbagai bidang usaha. Tapi kemudian dia berkata lagi bahwa ihwal buruk yang konon ditimbulkan oleh angka 4 atau deretan angka yang mengandung angka tersebut bisa jadi karena orang senang mencocok-cocokkan saja.

Itu sebabnya, ia merasa orang tak perlu takut dengan angka. "Kalau dikutak katik, semua angka berarti sial. Taruhlah angka 0 yang meski bentuknya tidak terputus tapi dianggap tak punya nilai, kosong. Angka 1 bentuknya kurus, angka 2 seperti bebek, jalannya lambat, angka 3 tertawa berarti banyak membuang, 4 mati, terus saja jelek seperti itu," ungkapnya. Ditambah masyarakat sering menyebutkan angka dalam saat perasaan mereka kurang baik seperti 'Celaka 12' atau 'Pusing 7 Keliling,' maka orang pun terlanjur percaya bahwa angka tersebut mengandung arti buruk bagi kita. Padahal belum tentu lho.



Sumber : angkatigabelas.blogspot.com

No comments:

Post a Comment